Halaman

Monday, May 21, 2012

Keunikan Chromatophobia, Fobia Warna


                Masih ingat Rizwan Khan di film My Name Is Khan? Ia akan panic ketika melihat warna kuning. Tahukah anda bahwa kondisi itu memang ada di dunia medis. Namanya Chromatophobia yakni takut akan warna.

                Namun kondisi itu bisa disembuhkan dengan terapi dan konseling. Ahli dan klinik SK Love of Vedicure Wellnes, diperkirakan ada 5 sampai 10 persen orang menderita chromatophobia di dunia ini. “Keturunan, genetika, dan zat kimia yang pada otak dikombinasikan dengan pengalaman masa lalu memainkan peran utama dalam perkembangan fobia. Pengalaman negatife yang intens dari masa lalu dapat menyebabkan chromatophobia,” katanya.

                Ada fobia spesifik untuk warna tertentu. Fobia warna putih dinamai leukophobua, sedangkan untuk warna hitam disebut elanophobia. Takut warna ungu disebut porphyrophobia, takut warna mearh disebut erythropia, takut warna hijau disebut chlorophobia, dan takut warna biru dikenal dengan cyanophobia.

                Chromatohpobia dapat muncul karena berbagai alasan bukan karena suatu alasan bahkan karena suatu yang sederhana seperti penggunaan nama-nama warna dalam frase popular. Reaksi chromatophobic pun bisa secara mental, emosional, dan fisik. Orang yang menderita fobia ini sering mengeluh sakit kepala, mual, dan pusing.
                Gejala orang dengan penyakit ini akan bereaksi negatif ketika menghadapi warna yang mereka benci. Mereka akan merasa tidak nyaman dan panic akan meningkat jika mereka tidak dapat melepaskan diri dari sumber penderitaan mereka. “Mual, sakit kepala, pusing dan kecemasan intens adalah gejala utama serangan fobia ini.

                Gejala-gejala mental meliputipikiran obsesif, kesulitan dalam memikirkan apa pun kecuali rasa takut, dan kehilangan control. Gejala emosional meliputi kecemasaan yang terus-menerus yang melibatkan warna, keinginan untuk lari, marah, sakit hati, sedih, dan merasa bersalah.

                Namun fobia warna dapat disembuhkan. Ada beberapa perawatan untuk Chromatophobia termasuk psikoterapi, konseling, dan hipnoterapi. Terapi warna juga dapat digunakan baik secara mandiri maupun bersama terapi lain. Bentuk lain dari terapi yang mungkin bermanfaat bagi fobia ini adalah terapi perilaku kognitif (CBT).

                Proses penyembuhan chromatophobia mencakup langkah-langkah spesifik untuk mendapatkan kepercayaan diri, ketenangan, dan kebahagiaan serta prosedur yang telah terbukti untuk mengatasi amarah, sedih, takut, sakit hati, dan rasa bersalah dan kecemasaan.

Sumber : Metro Tv 

No comments:

Post a Comment