Halaman

Wednesday, May 22, 2013

Glaucon Dalam Iklan Rokok

      


          Masih ingat dengan iklan yang satu ini? Ini adalah iklan rokok Sampoerna Mild versi "Taat Cuma Kalo Ada Yang Liat", iklan bergenre tv ini sudah cukup lama malang melintang di dunia pertelevisian Indonesia sekitar beberapa tahun lalu. Bagi kalian yang lahir di tahun 90an mungkin sudah tidak asing lagi dengan iklan rokok Sampoerna Mild yang jenis dan ragamnya sak abrek dengan ambel-embel "Tanya Kenapa".

          Saya ingat iklan ini setelah membaca blognya Pandi Pragiwakso yang bertema Glauconian, dan tanpa tendeng aling-aling saya langsung ngacak-ngacak Google dan Youtube, biar sama saktinya dengan kera sakti yang sudah mengacak-ngacak khayangan. Alhasil saya menemukan iklan cewek nyengir yang sedang ke gep pak Polisi dengan dandanan ala Tentara. Disini, saya tidak akan membahas bagaimana dan seberapa cantik cewek tersebut ketika nyengir? Baiklah langsung saja, tanpa basa-basi. Glauconian adalah orang yang percaya pada pemikirannya Glaucon. Anda kenal siapa itu Glaucon? Jika anda baru mendengarnya sekarang, bisa dikatakan kalau anda sangat kuper sekali, karena saya pun juga baru mendengarnya, bedanya saya sedikit lebih dulu mengetahuinya beberapa minggu dibanding kalian. Tapi sudahlah jangan terlalu diambil hati, karena setiap orang punya pengetahuan dan kenalan masing-masing. Glaucon adalah nama adik dari Plato, Glaucon berargumen bahwa orang mematuhi hukum bukan karena memang itu merupakan hal yang baik, tapi agar dilihat orang lain sebagai orang yang baik. Glaucon berkata bahwa ketika tidak ada yang melihat, bisa saja seseorang melakukan hal-hal yang melanggar hukum, dan pernyataan Glaucon itu terjadi pada iklan Sampoerna Mild versi "Taat Kalo Ada Yang Liat", iklannya bisa diputar nanti setelah anda membaca semua tulisan ini, syukur-syukur anda mau membaca seluruh tulisan di blog ini. Pandji mengaku mendapatkan ini gara-gara membaca buku “The Righteous Mind” karya seorang Psikolog Moral bernama Jonathan Haidt. Psikologi Moral adalah ilmu yang membahas moralitas dari sisi sains.

          Glauconian percaya bahwa pada dasarnya semua orang adalah pelanggar hukum dengan porsi masing masing. Kita mungkin tidak akan menabrak orang yang menghalangi laju kendaraan kita yang sedang terburu-buru kebelet boker lalu lari, tapi mungkin kita akan melanggar rambu-rambu lalu lintas atau menerobos lampu merah. Kita mungkin tidak akan mencuri uang, tapi mungkin kita tidak mengembalikan uang kembalian gorengan yang dibelikan orang tua kita. Kita mungkin tidak akan membuang bungkus kacang goreng di sungai, tapi mungkin kita akan membuang puntung rokok sembarangan. Dan saya yakin kita semua pasti pernah melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum yang menurut kita itu syah dan wajar saja untuk dilakukan selama pelanggaran itu kecil dan tidak dilihat orang banyak. Dalam iklan tersebut mengandung makna bahwa telah terjadi banyak pelangaran yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Iklan Sampoerna Mild versi “Taat Cuma Kalo Ada Yang Liat” menceritakan seorang cewek yang sedang mengendarai mobil. Sekilas cewek itu tampak ragu apakah akan berbelok atau tidak, sementara di depannya terpampang dengan jelas rambu lalu lintas "dilarang berputar". Akhirnya si cewek itu dengan beberapa pertimbangan yang dibuatnya, dia pun nekat berputar arah. Setelah berputar, tiba-tiba saja dari pinggir jalan ada suara peluit. Peluit siapa itu? Yang jelas bukan peluit wasit sepak bola, peluit itu adalah peluit seorang pak Polisi yang berdandan ala Tentara Nazi di medan perang. Dan terjadilah percakapan sebagai berikut.

Polisi : ”Siang Mbak….. Nggak lihat rambunya?”
Cewek : “Lihat kog”
Polisi : ”Lalu kenapa masih dilanggar?”
Cewek : “Kan…nggak ada yang jaga…..”
“Tanya Kenapa…Tanya Kenapa…..“

          Dari percakapan tersebut bisa kita lihat, bahwa seseorang mematuhi peraturan hukum karena berdasarkan dilihat atau tidak dilihatnya orang lain atau petugas hukum. Sangat miris memang kita sebagai manusia hanya mematuhi hukum karena biar terlihat baik dimata orang, kita semua akting, kita semua pencitraan, dan kita semua ingin dilihat suci, bukan karena kita mematuhi peraturan karena kewajiban kita sebagai manusia, dan sering kali manusiawi dijadikan pembenaran, bukan suatu kebenaran. So,,,apakah anda termasuk Glauconian? Saya harap kita semua terutama masyarakat Indonesia taat hukum dan peraturan agar Bangsa kita semakin jaya. Jika kita sering melanggar peraturan-peraturan kecil, mungkin saja kita bakal melakukan pelanggaran hukum yang lebih besar porsinya (korupsi misalnya) dengan dalih tidak ada yang tahu atau melihatnya. Itulah sebabnya kenapa di gedung KPK terpampang tulisan "BERANI JUJUR ITU HEBAT". Tanya kenapa?

Sumber: Pandji Pragiwakso, Youtube.