Halaman

Sunday, December 16, 2012

Hanya Sebuah Alat Dan Semangat

          "Aku gagal, sekuat apapun aku berusaha, aku tak bisa menyusul Sie Fan," kata Chinmi. "Kelihatannya kau mulai mengerti Chinmi, walaupun kau melakukan hal yang sama dengan Sie Fan, tetap saja namanya meniru. Sudah tentu kau tak akan dapat melebihi kepandaian Sie Fan. Yang penting adalah menemukan cara latihan yang sesuai bagi diri kita sendiri untuk memperoleh ilmu tongkatmu sendiri," Ujar Riki. Sie Fan menemukan jurus tongkat berpilin yang memadukan pukulan dengan puntiran, itu tidak pernah diajarkan oleh guru Soshu, tetapi ia menciptakannya sendiri. "Aku dulu juga begitu, saat aku jadi buta (saat masih kecil), aku jadi takut terhadap segalanya, banyak yang menaruh kasihan padaku. Tetapi hanya guru Soshu yang mendidikku dengan keras. Waktu itu guru tidak peduli walaupun aku menangis meraung-raung, tapi didikan keras itu bukan untuk mengajarkan kungfu, guru hanya memberiku sebatang tongkat, tetapi beliau tidak mengajarkan ilmu tongkat sedikitpun," cerita Riki pada Chinmi.

           "Kalau begitu Chinmi! Kau hanya dapat mengandalkan dirimu sendiri untuk mencari ilmu tongkatmu sendiri, begitulah guru mengajariku," Lanjut Riki. Itulah sekelumit wejangan Riki kepada Chinmi, setelah Riki melihat Chinmi berlatih di tepi sungai, melubangi batu kali dengan tongkat seperti apa yang Sie Fan lakukan. Dari wejangan Riki itulah akhirnya Chinmi menemukan cara baru untuk melatih ilmu tongkatnya agar bisa mengalahkan Sie Fan dipertandingan berikutnya yang akan diusahan Riki sebelum Sie Fan pulang dari kuil Dairin. Dari cerita Riki yang mengatakan ketika menjadi buta dan takut terhadap segalanya, guru Soshu malah mendidiknya dengan sangat keras, dan memberikan Riki sebuah tongkat tanpa diajarkan kungfu.

          Dari kejadian itu kita bisa menangkap dua hal penting, yang pertama; Kita tidak boleh menyerah dengan keadaan, sesulit apapun keadaannya, kita harus bisa mengandalkan diri kita sendiri. Dan yang kedua; Tongkat yang diberikan guru Soshu ke Riki hanyalah sebuah alat dan alat bisa diubah fungsi sesuai keinginan pemakainya. Kalau kata Ani Difranco, "Every tool is a weapon if you hold it tigh." Sama halnya dengan anak-anak fotografi, menurut mereka, kamera adalah "Gear" atau hanyalah sebuah alat, yang menentukan baik buruknya hasil jepretan ya mereka sendiri bukan dari jenis atau merk kamera. Begitu pun Riki, jika Riki malas dan hanya mau dikasihani, mungkin Riki hanya menjadi orang biasa tanpa ilmu yang hanya berjalan dengan menggunakan bantuan tongkat atau mungkin saja ia menjadi tukang pijat. Tetapi Riki berkehendak lain, selain digunakan untuk membantunya berjalan, Riki juga belajar jurus tongkat tanpa bantuan seorangpun. Intinya? SEMANGAT!!!!!

*Cerita ini disadur dari komik Kung Fu Boy*